Selasa, 14 Oktober 2014

Review Perkuliahan Tanggal 4 Oktober 2014

Sebelum menggunakan Arc GIS ada baiknya kita membuka terlebih dahulu Arc Catalog untuk membuat terlebih dahulu folder – folder yang akan di gunakan di tempat mana saja yang kita    nantinya di Arc Gis berikut tampilan Arc Catalog.


Lalu klik windows – catalog tree setelah muncul tampilan seperti ini lalu klik kanan di folder connections lalu klik conneck folder seperti gambar di bawah ini 


Setelah melakukan langkah tadi lalu kita bebas memilih lokasi untuk folder baru yang akan kita pakai.

Jumat, 10 Oktober 2014

JENIS – JENIS CITRA SATELIT

Data satelit penginderaan jauh merupakan salah satu data untuk memperoleh informasi fenomena alam di permukaan bumi yang diperoleh melalui suatu alat media (sensor) yang dipasang pada sebuah pesawat atau satelit. Berikut ini adalah jenis – jenis citra satelit

1. Satelit IKONOS


Satelit Ikonos adalah satelit resolusi sangat tinggi yang dioperasikan oleh GeoEye. Kemampuan liputan dari satelit Ikonos adalah mencitrakan obyek di permukaan bumi dengan resolusi spasial untuk multispektral adalah 3,2 meter dan inframerah dekat (0,82mm) pankromatik. Data Citra Satelit Ikonos dapat digunakan untuk berbagai tujuan pemanfaatan, antara lain untuk pemetaan sumber daya alam daerah pedalaman dan perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan, pertanian,pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan perpajakan, dan deteksi perubahan.


2. Citra satelit GeoEye-1

Citra GeoEye-1 adalah citra resolusi tinggi yang dimiliki oleh perusahaan GeoEye yang diluncurkan oleh Vandenburg Air Force California pada tanggal 6 September 2008. Citra satelit ini menawarkan citra permukaan bumi dengan ketelitian uar biasa dan akurasi yang tinggi dibanding dengan citra satelit resolusi tinggi lainnya.

GeoEye-1 secara stimulan melakukan perekaman saluran pankromtik dengan resolusi spasial 0,41 meter dan saluran multispektral dengan resolusi spasial 1,65 meter. Akan tetapi berdasarkan kebijakan pemerintah AS resolusi spasial yang diperkenankan untuk kepentingan komersial adalah resolusi 0,5 meter dan 2 meter.




3. CITRA NOAA-AVHRR

Satelit NOAA (National Ocean and Atmospheric Administration) adalah satelit cuaca yang dioperasikan oleh National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika. Menurut orbit satelit sateit NOAA bisa dibagi menjadi dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas permukaan bumi (NOAA 2008).



4. Citra Satelit QuickBird
QuickBird merupakan citra satelit dengan resolusi yang tinggi, yang dimiliki perusahaan penyedia citra satelit dari Amerika Serikat yaitu Digital Globe. Quickbird ini menggunakan Ball Aerospace’s Global Imaging System 2000 (BGIS 2000), dan merupakan pengumpul citra satelit resolusi tinggi untuk tujuan komersial urutan ke -4 setelah WorldView-1. . Citra satelit ini merupakan sumber yang sangat baik dalam pemanfaatannya untuk studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan kehutanan. Dalam bidang perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi dan produksi minyak/gas, teknik konstruksi, dan studi lingkungan.




5. Satelit ASTER
Satelit ASTER merupakan satelit berresolusi tinggi. ASTER dibangun oleh konsorsium pemerintah Jepang dengan berbagai kelompok peneliti. ASTER melakukan monitoring tutupan awan, es, temperatur lahan, penggunaan lahan, bencana alam, es lautan, tutupan salju dan pola vegetasi. Citra ini memiliki resolusi spasial 15 hingga 90 meter. Citra multispektral memiliki 14 saluran, yang memudahkan analisis obyek dengan panjang gelombang yang tidak terlihat oleh mata manusia seperti near IR, short wave IR, dan Thermal IR.Penyedia resmi citra ASTER adalah Sattelite Imaging Corporation (SIC) melalui USGS.


6. Satelit ALOS

Jepang menjadi salah satu negara yang paling inovatif dalam pengembangan teknologi  satelit penginderajaan jarak jauh setelah diluncurkannya satelit ALOS (Advaced Land Observing Satellite) pada tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit pemantau lingkungan yang busa dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi, observasi wilayah, pemantauan bencana alam dan survey sumberdaya alam.



7. Satelit Landsat (land satelite)
Citra Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185km x 185km.

8. Satelit WorldView

 Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digitalglobe yang diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain memiliki resolusi spasial yang tinggi juga memiliki resolusi spectral yang lebih lengkap dibandingkan produk citra sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu : 0.46 m – 0.5 m untuk citra pankromatik dan 1.84 m untuk citra multispektral. Citra multispektral dari WorldView-2 ini memiliki jumlah band sebanyak 8 band, sehingga sangat memadai bagi keperluan analisis-analisis spasial sumber daya alam dan lingkungan hidup.



9. Satelit SPOT (systeme pour I’observation de la terre)

 Merupakan satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80 derajat. satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan.











MENDESKRIPSIKAN DATA VEKTOR DAN DATA RASTER


Dalam Sistem Informasi Geografi dikenal istilah data raster dan data vektor. Data tersebut merupakan komponen yang tak terpisahkan dalam proses pemetaan khususnya yang berbasi SIG. Berikut deskripsi penjelasan dari data vektor dan raster.

1. Data raster adalah  data spasial/keruangan permukaan bumi yang diperoleh dari citra perekaman foto/radar satelit. Data raster nantinya akan berupa gambaran permukaan bumi dalam bentuk warna kenampakan alam seperti hijau, kuning, biru dan lainnya. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Tingkat ketelitian model data raster sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya terhadap obyek di permukaan bumi.

Contoh Gambar

                                                         gambar 1.1  data raster 
                                                         berupa foto benua Amerika 


                                                          gambar 1.2  data raster 
                                                         berupa foto jalan raya  

2. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) . Ada tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk menampilkan informasi pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower pemancar. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan suatu jalan. Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau, batas administrasi atau sebuah Negara pada peta dunia.

Contoh Gambar


                                                        gambar 2.1  data vektor 
                                                       berupa titik, garis dan polygon



                                                    gambar 2.2  data vektor 
                                                   berupa peta negara Amerika Serikat

Dari penjelasan di atas ada pula perpaduan antara data raster dan vektor. 


                                                  gambar 2.3  perpaduan raster dan vektor
                                                  berupa peta negara Amerika Serikat

Perbedaan yang mendasar dari data raster dan vektor adalah sebagai berikut




perbedaan raster dan vektor 



                                                  perbedaan raster(kiri) dan vektor (kanan)


                                        
                    











Kamis, 25 September 2014

RANGKUMAN DAN LAMPIRAN PP NO 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG

Rangkuman PP No 8 Tahun 2013


Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan Skala tertentu.

Skala Peta tata ruang wilayah nasional menurut PP nomor 8 Tahun 2013 (1) Peta Rencana Tata Ruang Wilayah nasional digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Peta Dasar Skala Minimal 1:1.000.000


Skala Peta tata ruang wilayah provinsi menurut PP nomor 8 Tahun 2013 Pasal 14 (1) Peta Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11; Peta Dasar Skala Minimal 1:250.000

Skala Peta tata ruang wilayah kabupaten menurut PP nomor 8 Tahun 2013 Pasal 15 Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Peta Dasar Skala Minimal 1:50.000

Skala Peta tata ruang wilayah kabupaten menurut PP nomor 8 Tahun 2013 Pasal 17 (1) Peta RencanaTata Ruang Wilayah kota digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11; Peta Dasar Skala Minimal 1:25.000



PPNo.8 Tahun 2013 mengenai tingkat ketelitian peta rencana tata ruang, berikut lampiran untuk simbol, notasi dan warna dari obyek-obyek peta unyuk rencana tata ruang

Lampiran PP No 8 Tahun 2013










































































REVIEW PERKULIAHAN 20 SEPTEMBER 2014

Standar Minimal Yang Harus Ada Dalam Sebuah Peta.
1. Judul peta : mempunyai tujuan untuk memudahkan pembaca. Demi tujuan tersebut, dalam pemilihan judul pun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu
a. Judul harus mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta.
b. Judul peta sebisa mungkin tidak menimbulkan penafsiran ganda. 
Contoh Gambar : 

2. Skala : Adalah perbandingan jarak di peta dengan ukuran sebenarnya karena Kenampakan di permukaan Bumi tidak mungkin digambarkan dengan ukuran sebenarnya di peta.
Contoh Gambar : 

3. Simbol dan warna : gunanya agar informasi yang disampaikan tidak membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat. Syarat syarat tersebut adalah Mudah dimengerti Sederhana dan Bersifat umum.
Contoh Gambar : 
4. Legenda atau keterangan Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol- simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu harus dipahami olehsi pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu 
kenampakan peta secara keseluruhan.

Contoh Gambar : 



5. Insert digunakan untuk memperjelas posisi suatu wilayah yang ada di peta. Inset terdiri atas dua jenis, yaitu inset lokasi dan insert pembesaran.
Contoh Gambar : 

6. Sistem Koordinat di bagi menjadi dua yaitu :


A. Geographic Coordinate System (GCS)

GCS merupakan sistem koordinat yang mengacu pada sistem bumi yang sesungguhnya yakni mendekati bola. Posisi objek di permukaan bumi didefinisikan berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Garis lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan equator/garis khatulistiwa. Sedangkan Garis bujur adalah garis horizontal yang mengukur sudut suatu titik dengan titik nol bumi yakni Greenwich di London Britania Raya. Unit satuan dari GCS adalah derajat. Garis lintang (latitude) terbagi menjadi dua yakni Lintang Utara (0 s/d 90) dan Lintang Selatan (0 s/d -90). Garis Bujur (longitude) juga terbagi menjadi dua yaitu Bujur Barat (0 s/d -180) dan Bujur Timur (0 s/d 180).

Contoh Gambar : 











B. Universal Transverse Mercator (UTM)

Berbeda dengan GCS yang mengacu pada bentuk bumi yang sebenarnya, UTM tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat, melainkan mengacu pada bentuk bumi yang datar. Proyeksi dilakukan antara garis bujur setiap 6*. Setiap daerah yang dibatasi oleh garis bujur setiap 6* ini disebut zone UTM. Dengan demikianmengacu pada bentuk bumi bulat sempurna yakni 360*, terdapat 60 zona dalam UTM di dunia. Zona 1 dimulai dari 180* Bujur Barat (BB) hingga 174* BB, zona 2 dari 174* BB hingga 168* BB, terus ke arah timur hingga zona 60 yang di mulai dari 174* Bujur Timur (BT) hingga 180* BT. secara keseluruhan terdapat 120 zona UTM didunia karena tiap zona yang ada dibagi lagi menjadi bagian utara (north) garis khatulistiwa dan bagian selatan (south)  garis khatulistiwa.

Contoh Gambar : 

   








6. petenjuk arah (orientasi) atau arah mata angin bertujuan untuk memudahkan menunjukkan arah sehingga bermanfaat bagi penggunaan peta. Penempatannya boleh ditempatkan di mana saja asalkan masih berada dalam garis tepi dan tidak mengganggu pembaca peta.
Contoh Gambar :


7.Sumber dan tahun pembuatan Peta. Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa data dan informasi yang disajikan dalam peta tersebut benar benar absah (dipercaya/akurat), dan bukan data fiktif atau hasil rekaan. Selain sumber, perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama.