Kamis, 25 September 2014

RANGKUMAN DAN LAMPIRAN PP NO 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG

Rangkuman PP No 8 Tahun 2013


Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan Skala tertentu.

Skala Peta tata ruang wilayah nasional menurut PP nomor 8 Tahun 2013 (1) Peta Rencana Tata Ruang Wilayah nasional digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Peta Dasar Skala Minimal 1:1.000.000


Skala Peta tata ruang wilayah provinsi menurut PP nomor 8 Tahun 2013 Pasal 14 (1) Peta Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11; Peta Dasar Skala Minimal 1:250.000

Skala Peta tata ruang wilayah kabupaten menurut PP nomor 8 Tahun 2013 Pasal 15 Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Peta Dasar Skala Minimal 1:50.000

Skala Peta tata ruang wilayah kabupaten menurut PP nomor 8 Tahun 2013 Pasal 17 (1) Peta RencanaTata Ruang Wilayah kota digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11; Peta Dasar Skala Minimal 1:25.000



PPNo.8 Tahun 2013 mengenai tingkat ketelitian peta rencana tata ruang, berikut lampiran untuk simbol, notasi dan warna dari obyek-obyek peta unyuk rencana tata ruang

Lampiran PP No 8 Tahun 2013










































































REVIEW PERKULIAHAN 20 SEPTEMBER 2014

Standar Minimal Yang Harus Ada Dalam Sebuah Peta.
1. Judul peta : mempunyai tujuan untuk memudahkan pembaca. Demi tujuan tersebut, dalam pemilihan judul pun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu
a. Judul harus mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta.
b. Judul peta sebisa mungkin tidak menimbulkan penafsiran ganda. 
Contoh Gambar : 

2. Skala : Adalah perbandingan jarak di peta dengan ukuran sebenarnya karena Kenampakan di permukaan Bumi tidak mungkin digambarkan dengan ukuran sebenarnya di peta.
Contoh Gambar : 

3. Simbol dan warna : gunanya agar informasi yang disampaikan tidak membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat. Syarat syarat tersebut adalah Mudah dimengerti Sederhana dan Bersifat umum.
Contoh Gambar : 
4. Legenda atau keterangan Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol- simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu harus dipahami olehsi pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu 
kenampakan peta secara keseluruhan.

Contoh Gambar : 



5. Insert digunakan untuk memperjelas posisi suatu wilayah yang ada di peta. Inset terdiri atas dua jenis, yaitu inset lokasi dan insert pembesaran.
Contoh Gambar : 

6. Sistem Koordinat di bagi menjadi dua yaitu :


A. Geographic Coordinate System (GCS)

GCS merupakan sistem koordinat yang mengacu pada sistem bumi yang sesungguhnya yakni mendekati bola. Posisi objek di permukaan bumi didefinisikan berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Garis lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan equator/garis khatulistiwa. Sedangkan Garis bujur adalah garis horizontal yang mengukur sudut suatu titik dengan titik nol bumi yakni Greenwich di London Britania Raya. Unit satuan dari GCS adalah derajat. Garis lintang (latitude) terbagi menjadi dua yakni Lintang Utara (0 s/d 90) dan Lintang Selatan (0 s/d -90). Garis Bujur (longitude) juga terbagi menjadi dua yaitu Bujur Barat (0 s/d -180) dan Bujur Timur (0 s/d 180).

Contoh Gambar : 











B. Universal Transverse Mercator (UTM)

Berbeda dengan GCS yang mengacu pada bentuk bumi yang sebenarnya, UTM tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat, melainkan mengacu pada bentuk bumi yang datar. Proyeksi dilakukan antara garis bujur setiap 6*. Setiap daerah yang dibatasi oleh garis bujur setiap 6* ini disebut zone UTM. Dengan demikianmengacu pada bentuk bumi bulat sempurna yakni 360*, terdapat 60 zona dalam UTM di dunia. Zona 1 dimulai dari 180* Bujur Barat (BB) hingga 174* BB, zona 2 dari 174* BB hingga 168* BB, terus ke arah timur hingga zona 60 yang di mulai dari 174* Bujur Timur (BT) hingga 180* BT. secara keseluruhan terdapat 120 zona UTM didunia karena tiap zona yang ada dibagi lagi menjadi bagian utara (north) garis khatulistiwa dan bagian selatan (south)  garis khatulistiwa.

Contoh Gambar : 

   








6. petenjuk arah (orientasi) atau arah mata angin bertujuan untuk memudahkan menunjukkan arah sehingga bermanfaat bagi penggunaan peta. Penempatannya boleh ditempatkan di mana saja asalkan masih berada dalam garis tepi dan tidak mengganggu pembaca peta.
Contoh Gambar :


7.Sumber dan tahun pembuatan Peta. Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa data dan informasi yang disajikan dalam peta tersebut benar benar absah (dipercaya/akurat), dan bukan data fiktif atau hasil rekaan. Selain sumber, perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama.