Terkadang kita cenderung menilai orang
lain dari sesuatu yang mereka miliki. Seperti jenis kendaraan apa yang
dibawanya, rumahnya dimana, atau gadget apa yang dibawanya. Dan terkadang pula
kita menilai diri sendiri dengan tolak ukur seperti ini, tolak ukur bedasarkan
aspek material. Ketika kita cenderung menilai orang lain hanya dari aspek
material, maka secara tidak sadar kita akan menciptakan semacam ‘kasta’ atau
tingkatan-tingkatan seseorang di dalam pikiran kita. Misalnya, si A rumahnya di
anu, kendaraannya anu maka kita akan mengklasifikasikan dia di level 1. Lalu si
B rumahnya di anu, kendaraannya anu maka kita akan mengklasifikasikan dia di
level 2 dan seterusnya, dan ini cenderung kita lakukan secara tidak sadar. Dan
celakanya kita akan memberikan rasa hormat, rasa menghargai yang berbeda-beda
kepada setiap orang. Sesuai dengan ‘kasta’ yang telah kita buat di dalam
pikiran kita. Sehingga ada aspek lain yang kita abaikan yaitu aspek sosial.
Padahal tentu kita harus menghormati dan menghargai setiap orang yang ada di
sekitar kita, tidak peduli di ‘kasta’ mana ia berada.
Sebetulnya ada beberapa aspek yang
harus kita perhatikan di dalam kehidupan ini selain aspek material. Dr. IbrahimElfiky dalam bukunya Quwwat al-Takfir
atau terapi berpikir positif, menuliskan tujuh aspek penting dalam kehidupan
yaitu :
1. Aspek
Spiritual
Ini berkaitan dengan
hubungan vertikal kita dengan Allah. Bagaimana cara kita memelihara keimanan
dan ketaqwaan kita kepada-Nya, bagaimana cara kita memelihara shalat kita. Lalu
apakah kita sudah menjaga segala perilaku kita sesuai dengan kaidah-kaidah
agama kita.
2. Aspek
Kesehatan
Dalam aspek kesehatan kita
tentu perlu memperhatikan bagaimana pola makan, pola tidur kita, bagaimana kita
menjaga kebugaran fisik kita dengan berolahraga.
3. Aspek
Kepribadian
Aspek kepribadian ini
menyangkut dengan rasa percaya diri, pengembangan diri, penghargaan terhadap
diri sendiri. Bagaimana cara kita untuk selalu belajar dalam hal pengembangan
diri, mungkin dengan banyak membaca, menghadiri seminar dan pelatihan yang
bermanfaat.
4. Aspek
Keluarga
Setiap hari tentu kita
berinteraksi dengan anggota keluarga, baik itu orang tua, suami-istri,
anak-anak, saudara, atau siapa saja yang ada dalam keluarga kita. Tentu di
dalam kehidupan keluarga kita harus selalu menjaga hubungan baik, rasa kasih
sayang dan kedekatan dengan anggota keluarga kita.
5. Aspek
Sosial
Aspek ini mencakup hubungan
kita dengan masyarakat dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Tentu kita
harus menjadi pribadi yang menghormati dan menghargai orang lain, menjadi
pribadi yang pandai berinteraksi dan bergaul dengan orang lain, entah itu
tetangga, teman atau bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun.
6. Aspek
Profesi
Aspek ini berkaitan dengan
profesi alias pekerjaan kita. Bagaimana tingkat kecintaan kita terhadap
pekerjaan kita. Apakah kita benar-benar menyukai pekerjaan kita, atau justru
kita terpaksa berada dalam pekerjaan ini. Bagaimana hubungan kita dengan rekan
kerja dan atasan kita, apakah terjadi sinergi yang positif, atau bahkan
kompetisi yang negatif.
7. Aspek
Material
Dalam aspek ini kita akan berbicara
tentang pendapatan dan kondisi finansial alias kondisi keuangan kita. Apakah
kita sudah merencanakan keuangan kita, bagaimana cara kita menabung, investasi,
cara kita mengelola hutang dan bagaimana cara kita memenuhi segala kebutuhan
hidup kita.
Ini adalah tujuh aspek yang harus kita
perhatikan dalam kehidupan kita. Tentu kita tidak boleh hanya memperhatikan
aspek profesi dan material saja. Ada sesuatu yang mengganggu ketika kita di
satu sisi mencapai posisi yang tinggi dalam aspek profesi dan kemapanan dalam
aspek material, tetapi hubungan kita dengan Allah, hubungan kita dengan
keluarga berantakan.
Dr. Ibrahim Elfiky menempatkan Aspek
Spiritual pada urutan pertama, karena ini merupakan aspek yang memegang kendali
terhadap aspek-aspek yang lainnya. Ibarat suatu rangkaian kereta, maka aspek
spiritual ini merupakan lokomotifnya, yang menentukan kemana arah kereta
melaju, berapa kecepatan kereta, akan berhenti di stasiun mana dan lain
sebagainya. Dan ini mengisyaratkan kepada kita untuk dapat memenuhi seluruh
aspek tersebut, maka pertama-tama kita harus memperbaiki aspek spriritual kita,
hubungan kita dengan Allah. Dan meminjam kata Mario Teguh lalu perhatikan apa yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar